Dulu sebelum menikah, saya dan suami senang sekali traveling ke berbagai tempat indah. Setelah menikah, sempat khawatir begitu punya anak kesenangan kami bepergian akan terganggu (atau hilang sama sekali). Kan sering tuh saya dengar dari teman-teman di lingkaran pertemanan saya dan suami, betapa repotnya kalau harus liburan bawa bayi. Tapi ternyata tidak juga loh. Saya sudah membuktikannya sendiri. Nah di tulisan saya ini, saya ingin membagikan sedikit tips liburan ke Bali bawa bayi.
Perlu Persiapan Agar Liburan ke Bali Bawa Bayi Tetap Asyik
Alexa baru berusia 4 bulan 4 hari ketika suami mengajak saya liburan ke Bali. Saya yang hobi jalan-jalan jelas kegirangan setengah mati setelah kurang lebih 3 bulan terkurung di Jakarta (tidak ada sesi traveling ke mana pun). Tapi suami kasih syarat: cuma boleh bawa 1 tas carrier ukuran 65L dan 1 ransel kecil. Jika saya tak bisa memenuhi syarat ini, jalan-jalannya batal. Huh, kebayang dong gimana protesnya saya. Masa cuma boleh bawa 2 tas untuk tiga orang sementara ini pertama kalinya Alexa ke Bali? Mamanya Alexa jadi nggak bisa eksis dong. Hahaha, apalagi ditambah Alexa adalah anak ASI yang full pompa … hmm … untuk masalah yang satu ini tolong jangan men-judge apa pun ya. Masing-masing keluarga punya pertimbangan sendiri-sendiri, apakah mau ASI langsung, ASI pompa, atau sufor. Semua memang ada plus dan minusnya, tapi tetap ada pertimbangan lain agar proses pemenuhan kebutuhan gizi bayi melalui ASI ini tak menjadi beban. Oke deh, daripada saya panjang lebar curhat masalah ASI, saya langsung bagiin aja tips liburan ke Bali bawa bayi ala saya (dan suami).
Tips Liburan ke Bali Bawa Bayi
1. Akomodasi
Persiapkan terlebih dahulu akomodasi selengkap mungkin agar begitu tiba di sana tak bikin ribet. Nggak lucu kan, harusnya kita asyik liburan malah ribet urusan akomodasi yang belum dapat (Untuk musim liburan, masalah akomodasi ini akan jadi krusial jika tidak disiapkan dengan baik.
Di Bali, kami menginap 4 hari 3 malam. Dua malam di Kuta Central Park Hotel dan 1 malam di Melia Hotel. Pertimbangan kami memilih akomodasi ini adalah kami ingin mengajak Alexa jalan-jalan di Kuta dan daerah sekitarnya saja. Khusus di Melia Hotel, kami memang hanya ingin menikmati fasilitas hotelnya, seperti berenang, bersantai, atau sekadar jalan-jalan di area hotel. Liburan bersama bayi sedikit berbeda dibanding kalau kami cuma pergi berdua saja. Tetapi prinsipnya sih sama, senang-senang, bersantai, dan menikmati waktu kebersamaan kami.
2. Itinerary
Sebelum berangkat, buat dulu itinerary atau apa saja kegiatan selama di Bali, termasuk tempat wisata yang ingin dituju dan sebagainya. Untuk itinerary ini saya tak membuat terlalu banyak acara. Paling cuma kulineran di Denpasar, kebanyakan acara kami juga hanya main-main di pantai yang ada di sekitar Kuta, atau main di hotel saja. Sejak kecil Alexa sudah dibiasakan tidur jam 7 malam. Otomatis kami harus sudah kembali ke hotel kurang lebih jam segitu.
3. Transportasi
Di Bali memang sudah ada banyak angkutan umum, tetapi kalau bawa bayi jelas rempong banget. Saya sih lebih memilih menyewa mobil saja supaya bebas ke mana pun yang kami inginkan. Untungnya sebelum menikah, saya sering business trip ke Bali, jadi saya punya langganan persewaan mobil low cost yang bisa lepas kunci. Saya dan suami sengaja memutuskan untuk sewa mobil matic supaya kalau suami capek, saya bisa gantian nyetir (saya cuma bisa nyetir mobil matic soalnya). Enaknya menyewa di langganan saya ini, mobil sudah diantar ke bandara begitu kami tiba dan saat mau pulang mobil langsung didrop di bandara juga.
Baru 3 tips liburan ke Bali bawa bayi yang saya bagikan dalam tulisan saya ini. Besok akan saya lanjutkan lagi ya. Kalau ada yang punya tips lain, yuk berbagi di kolom komentar.